Pada pagi hari tanggal 30 Desember 2023, upacara pengiriman 2 setautoklaf berkapasitas 1.168 m³, peralatan inti dari Proyek Pelindian Tekanan Tinggi Hidrometalurgi Bijih Nikel Laterit QMB Tahap II & GEM (Indonesia) (selanjutnya disebut "Proyek Sumber Daya Nikel Indonesia") diadakan di dermaga Nantong. Yu Yaojiang, Wakil Manajer Umum QMB,turut menghadiri upacara pengiriman tersebut. Penyerahan dan pengiriman autoklaf ini merupakan pencapaian luar biasa lainnya dari Perusahaan untuk terus meningkatkan Proyek Sumber Daya Nikel Indonesia tahap kedua setelah berhasil mencapai kapasitas produksi,stabilasi produksi, dan kelebihan produksi Proyek Sumber Daya Nikel Indonesia tahap pertama (30.000 ton logam nikel/tahun) pada tahun 2023, yang juga merupakan tonggak sejarah penting lainnya dalam proses pembangunan proyek di QMB!

Sejak dimulainya proyek Tahap II Proyek Sumber Daya Nikel Indonesia dengan tambahan kapasitas 43.000 ton logam nikel/tahun pada bulan Oktober 2022, proyek ini telah berhasil menyelesaikan seluruh konstruksi teknik dasar dan mencapai kondisi untuk pemasangan peralatan. Pengiriman dua autoklaf berkapasitas 1.168 m³pada penutupan tahun 2023 sebagaimana dijadwalkan, menandai bahwa Proyek Sumber Daya Nikel Indonesia Tahap II Perusahaan telah secara resmi memasuki tahap baru dalam hal pemasangan peralatan utama dan konstruksi yang cepat, serta memberikan jaminan yang kuat untuk commissioning satu modul berkapasitas 21.500 ton logam nikel per tahun yang akan dilakukan masing-masing pada bulan April 2024 dan Juni 2024.

Peralatan Autoklaf bertekanan ultra-tinggi 1168m³yang dikirim kali ini adalah peralatan utama proyek, yang dirancang dengan teknologi generasi terbaru dan diproduksi oleh produsen wadah penampung tekanan yang terkenal di industri ini, dengan kapasitas satu reaktor mencapai 21.500 ton logam nikel/tahun, dengan kapasitas satu reaktor mencapai 21.500 ton logam nikel/tahun, sehingga menjadi salah satu peralatan dengan volume terbesar dan kapasitas tertinggi dalam bidang pencucian tekanan tinggi bijih nikel laterit di dunia. Komisioning duamesin autoklaf akan meletakkan dasar yang kuat bagi perusahaan untuk meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas produk, dan akan sangat mempromosikan teknik teknologi perusahaan dan efisiensi produksi di bidang pencucian bertekanan tinggi Hidrometalurgi Bijih Nikel Laterit ke tingkat kelas dunia!

Angin berhembus kencang saat kami menaiki ombak, tetapi kami mengayuh dayung dan berlayar mengikuti arus. Pada tahun 2024, GEM akan mengambil keuntungan dari pengembangan energi baru global, bergerak mengikuti tren, mengendarai ombak ke depan, dan bergandengan tangan dengan IMIP (Morowali Industrial Park, Indonesia), Brunp (perusahaan induk CATL), EcoPro, Hanwa dari Jepang, Merdeka (pemilik tambang nikel laterit lokal di Indonesia), Weiming Environmental Protection dan perusahaan rantai industri global terkenal lainnya untuk menyelesaikan pembangunan fase kedua dan ketiga dari proyek pelindian bertekanan tinggiHidrometalurgi Bijih Nikel Laterit sumber daya nikel Indonesia yang berkelanjutan. Kelancaran pembangunan Tahap II dan Tahap III dari proyek ini akan memperkuat posisi perusahaan dalam sumber daya nikel global, memastikan daya saing global prekursor perusahaan dan memenangkan pertempuran persaingan industri global! Sementara itu, proyek ini, sebagai salah satu proyek inti bagi perusahaan-perusahaan Tiongkok untuk mengembangkan sumber daya nikel dan mineral utama di luar negeri, diharapkan dapat memberikan signifikansi positif dalam memenuhi kebutuhan strategis industri energi baru Tiongkok terkait sumber daya nikel dan mineral utama.

Foto 1 Autoklaf Proyek Sumber Daya Nikel QMB Tahap II &GEM (Indonesia) yang sedang menunggu pengiriman

Foto 2 Penandatanganan penyerahan autoklaf untuk Proyek Sumber Daya Tahap II & GEM (Indonesia)

Foto 3 Pengguntingan pita untuk pengiriman autoklaf untuk proyek sumber daya nikel di QMB Tahap II & GEM (Indonesia)

Foto 4 Keberhasilan penyelesaian upacara pengiriman autoklaf di Proyek Sumber Daya Nikel QMB Tahap II & GEM (Indonesia)