▲ Gambar 1 Perdana Menteri Dewan Negara Tiongkok Li Qiang bersama Presiden Indonesia Prabowo Subianto menghadiri Resepsi Bisnis Tiongkok-Indonesia di Jakarta, Indonesia dan menyampaikan pidato . (Sumber gambar: Kantor Berita Xinhua)

Pada malam hari tanggal 24 Mei 2025 waktu setempat di Jakarta, Perdana Menteri Dewan Negara Tiongkok Li Qiang menghadiri Resepsi Bisnis Tiongkok-Indonesia bersama Presiden Indonesia Prabowo dan menyampaikan pidato. Sekitar 200 perwakilan dari komunitas bisnis Tiongkok dan Indonesia turut hadir termasuk Ketua GEM Co., Ltd., Profesor Xu Kai Hua turut diundang untuk hadir.

Perdana Menteri Li Qiang menyampaikan bahwa tahun ini menandai peringatan 75 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antara Tiongkok dan Indonesia, serta 70 tahun Konferensi Bandung. Lebih dari 70 tahun yang lalu, dunia berada di persimpangan sejarah. Di tengah ketegangan dan konfrontasi global, Tiongkok dan Indonesia bersama negara-negara Asia dan Afrika lainnya berkumpul di Bandung dan membentuk Semangat Bandung yang menjunjung tinggi solidaritas, persahabatan, dan kerjasama. Semangat ini memainkan peran penting dalam mendorong kerjasama negara berkembang dan membawa dunia menuju perkembangan yang positif. Hari ini, lebih dari 70 tahun kemudian, dunia kembali berada di persimpangan penting. Kita harus mengikuti arus besar sejarah, mendorong kerja sama untuk mencapai hasil saling menguntungkan, serta mewujudkan pembangunan dan kemakmuran yang inklusif dan berbagi bersama. Melihat ke masa depan, kerjasama antara Tiongkok dan Indonesia memiliki ruang yang luas dan prospek yang cerah.

Perdana Menteri Li Qiang menekankan bahwa Tiongkok dan Indonesia secara konsisten menjunjung tinggi Semangat Bandung dalam mendorong kerjasama praktis di berbagai bidang. Ia berharap komunitas bisnis Tiongkok dan Indonesia dapat mempererat konektivitas, mengambil langkah proaktif untuk memperluas kerjasama, memperdalam integrasi industri, menjaga perdagangan bebas, mendorong tercapainya lebih banyak pencapaian dalam kerja sama bilateral, serta menjadi pelaksana dan pendorong persahabatan dan kerja sama antara Tiongkok dan Indonesia.

Sementara itu, Presiden Indonesia, Prabowo Subianto menyampaikan bahwa hubungan antara Indonesia dan Tiongkok merupakan salah satu hubungan bilateral paling strategis dan memiliki prospek perkembangan terbaik di abad ke-21. Ia menambahkan bahwa perusahaan-perusahaan Tiongkok disambut baik untuk terus berinvestasi dan berbisnis di Indonesia serta memperluas cakupan kerja sama.

Sebelum jamuan malam, Perdana Menteri Li Qiang dan Presiden Prabowo Subianto bersama-sama mengunjungi pameran peringatan 70 tahun Konferensi Bandung dan pameran pencapaian kerjasama ekonomi dan perdagangan antara Tiongkok dan Indonesia.

Dua pencapaian utama yang dipamerkan dalam Pameran Hasil Kerjasama Ekonomi dan Perdagangan Tiongkok-Indonesia adalah : proyek PT. ESG yang didukung oleh teknologi dan investasi ekuitas dari GEM, yang merupakan “rantai industri lengkap pertama di dunia dari bijih nikel laterit hingga material energi baru”, serta “Laboratorium Riset Bersama Tiongkok-Indonesia untuk Material Energi Baru dan Teknologi Metalurgi” yang diinvestasikan bersama oleh GEM, Institut Teknologi Bandung, dan Central South University.

▲ Gambar 2 Para pemimpin Tiongkok dan Indonesia meninjau proyek PT. ESG yang didukung oleh teknologi dan investasi ekuitas oleh GEM (Sumber gambar: Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia).

▲ Gambar 3 Para pemimpin kedua negara berfoto bersama dengan para perwakilan dari komunitas bisnis Tiongkok dan Indonesia.

▲ Gambar 4 Profesor Xu Kai Hua, Ketua Grup GEM, diundang untuk menghadiri Resepsi Bisnis Tiongkok-Indonesia.

Dalam Resepsi Bisnis Tiongkok-Indonesia, Profesor Xu Kai Hua, Ketua GEM, melakukan pertukaran pandangan secara luas dengan pejabat pemerintah Indonesia terkait dan mitra bisnis mengenai pengembangan perusahaan di Indonesia dan rencana masa depan, sejalan dengan semangat pidato yang disampaikan oleh Perdana Menteri Li Qiang dan Presiden Prabowo. Prof. Xu Kai Hua menyatakan bahwa GEM akan secara sungguh-sungguh mengimplementasikan semangat pidato para pemimpin dan segera mengambil tindakan untuk membangun kawasan industri hijau di Indonesia, menyelenggarakan program magister dan doktor rekayasa bersama yang melibatkan pemerintah Indonesia, GEM, dan Central South University, serta mengoperasikan Laboratorium Bersama Tiongkok-Indonesia GEM-ITB-CSU. Melalui sektor industri, teknologi, dan pendidikan, perusahaan GEM bertujuan memberikan manfaat bagi Indonesia, mendorong konektivitas antarmasyarakat, serta menjadi pelaksana dan pendorong kerjasama persahabatan Tiongkok-Indonesia.

Setelah Resepsi Bisnis Tiongkok-Indonesia, Profesor Xu Kai Hua, Ketua GEM, memberikan penjelasan khusus kepada Ketua Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Tiongkok, dan Bapak Luhut, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Indonesia, mengenai proyek-proyek yang dipamerkan dalam pameran tersebut.

▲ Gambar 5 Profesor Xu Kai Hua, Ketua GEM, memberikan penjelasan khusus kepada pimpinan Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Tiongkok serta Bapak Luhut, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Indonesia, mengenai proyek-proyek yang dipamerkan dalam pameran tersebut.

▲ Gambar 6 Profesor Xu Kai Hua, Ketua GEM, berfoto bersama dalam momen peringatan dengan Bapak Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia pada saat Resepsi Bisnis Tiongkok-Indonesia.

▲ Gambar 7 Profesor Xu Kai Hua, Ketua GEM, berfoto bersama dalam momen peringatan dengan Bapak Rosan Roeslani, Menteri Investasi Indonesia (BKPM) pada saat Resepsi Bisnis Tiongkok-Indonesia.