Belém, Brasil, 12 November 2025 — GEM Co., Ltd. kembali menjadi sorotan pada konferensi Perubahan Iklim PBB (COP30) yang digelar di Belém, Brasil, setelah perusahaan tersebut diundang untuk menghadiri acara sampingan bertajuk “China’s Pathway to Carbon Peaking and Carbon Neutrality” di Paviliun Tiongkok. Acara ini diselenggarakan oleh National Center for Climate Change Strategy and International Cooperation (NCSC) bersama China Association of Circular Economy dan dihadiri lebih dari seratus wakil pemerintah, organisasi internasional, serta pelaku industri dari berbagai negara.

▲ Para peserta berfoto bersama di Paviliun Tiongkok pada COP30, yang mempertemukan pemangku kepentingan global untuk membahas transisi energi dan ekonomi sirkular.

Dalam sesi tersebut, Xu Xiaoyu, Direktur Manajemen ESG GEM, memaparkan model “Go Global yang Fleksibel”, sebuah strategi yang menggabungkan teknologi industri dan pertukaran budaya untuk memperkuat kerja sama hijau lintas negara. Xu menekankan bahwa melalui pemberdayaan teknologi, pengembangan industri, dan kolaborasi budaya di Indonesia, GEM mampu menghadirkan pendekatan baru dalam membangun rantai nilai industri hijau global.

▲ Xu Xiaoyu, Direktur Manajemen ESG GEM, menyampaikan pidato utama mengenai strategi “Go Global yang Fleksibel” di Paviliun Tiongkok selama COP30.

Ekspansi Industri Hijau GEM di Indonesia

Dalam presentasinya, Xu menjelaskan bahwa GEM membangun pabrik mercusuar sumber daya nikel berkonsep “Teknologi + Hijau + Cerdas” di Indonesia. Fasilitas ini telah mencapai kapasitas produksi 150.000 ton nikel metal per tahun, menempatkannya di jajaran tiga produsen terbesar dunia. Pabrik tersebut juga dilengkapi fasilitas hilirisasi yang menghasilkan prekursor ternary, kristal nikel–kobalt–mangan, nikel elektrolitik, kobalt tetroksida, dan nikel hidroksida. Dengan pencapaian ini, GEM berhasil membangun rantai pasok terintegrasi dari bijih nikel laterit hingga material baterai tingkat lanjut.

▲ Pabrik mercusuar nikel “Teknologi + Hijau + Cerdas” milik GEM di Indonesia, yang menjadi model industri hijau berstandar global.

Selain industri, GEM juga memperkuat pengembangan sumber daya manusia melalui program beasiswa teknik “Pemerintah Indonesia – GEM – CSU”. Hingga kini, 266 talenta pascasarjana Indonesia telah mengikuti program tersebut. GEM dan Central South University juga mendanai pendirian Laboratorium Riset Bersama China–Indonesia di Institut Teknologi Bandung untuk pengembangan teknologi material energi baru dan teknik metalurgi.

▲ Laboratorium Riset Bersama China–Indonesia untuk Material Energi Baru dan Teknologi Rekayasa Metalurgi yang didanai oleh GEM, berlokasi di Institut Teknologi Bandung.

Pengakuan Internasional Terhadap GEM

Dalam rangkaian COP30, GEM menerima sertifikat kehormatan sebagai “Perusahaan yang Menuju Target Puncak Emisi dan Netralitas Karbon”, sebagai pengakuan terhadap kontribusi perusahaan dalam pengembangan hijau dan rendah karbon.

▲ GEM menerima sertifikat kehormatan sebagai “Perusahaan Contoh Jalur Menuju Puncak Emisi dan Netralitas Karbon” dalam rangkaian kegiatan COP30.

Penghargaan ini memperkuat rekam jejak GEM, yang sebelumnya telah masuk dalam Forbes China Top 50 Sustainable Industrial Enterprises, “20 Best Sustainability Cases in China” oleh UN Global Compact, serta daftar Fortune China ESG 2025.

Komitmen Berkelanjutan GEM dalam Tata Kelola Iklim

Tahun ini menandai era implementasi Perjanjian Paris dalam COP30. GEM, yang hadir di Konferensi PBB selama tiga tahun berturut-turut, terus menunjukkan komitmennya terhadap inovasi hijau serta pembangunan rendah karbon.

Ke depan, GEM menyatakan akan terus memperkuat kontribusinya dalam transformasi energi global melalui teknologi hijau, peningkatan efisiensi sumber daya, dan dukungan terhadap target dual cabon Tiongkok.