Acara Penandatanganan Perjanjian Konstruksi untuk memulai tahap kedua pembangunan Proyek Nikel QMB-GEM Indonesia berlangsung megah di Aula Konferensi Internasional di QMB Park, Morowali, Sulawesi Tengah. Acara ini merupakan langkah awal perusahaan untuk melanjutkan proyek industri energi baru di Indonesia.

Proyek konstruksi yang menggandeng 3 mitra kerja tersebut secara resmi dimulai ketika Peng Yaguang, Wakil Manajer Umum GEM Co.Ltd yang juga merupakan Manajer Umum PT. QMB New Energy Materials, menandatangani perjanjian kerja sama dengan para mitra proyek: MCC22, China Machinery Construction, dan Weixing Construction.

Penandatanganan perjanjian ini menegaskan komitmen dari semua pihak untuk bertanggung jawab dalam proyek pembangunan dan menyelesaikannya dengan efisien dan teratur. Ketika perwakilan dari setiap unit konstruksi naik panggung untuk berbicara, mereka semua menyatakan kesiapan untuk bersatu, berusaha dengan sekuat tenaga, dan bekerja dengan  memperhatikan detail, standar tinggi dan persyaratan yang ketat, guna memastikan kelancarannya.

Dalam acara ini, Profesor Xu Kaihua, Ketua Grup GEM, juga turut hadir dan memberikan pidato penting.“Tim Manajemen QMB dan semua mitra konstruksi harus bertekad untuk menyelesaikan proyek konstruksi ini secara efisien dan tepat waktu” tegas Ketua Xu dalam pidatonya. “Keberhasilan proyek ini harus didasarkan pada kualitas, tetapi juga pada keamanannya dengan berpegang pada prinsip 'Utamakan Kualitas, Utamakan Keselamatan'.”

Sebagai proyek tahap kedua, proyek ini merupakan peluang besar yang timbul karena keberhasilan pengoperasian Proyek Nikel QMB Tahap Pertama di Indonesia. Seperti yang diketahui, pada kuartal pertama tahun 2023, pengiriman nikel metalik dari hasil produksi MHP di QMB mencapai 10.300 ton. Hal ini merupakan prestasi  global bagi QMB karena mampu mengolah biji nikel laterit Indonesia menggunakan proses teknologi hidrometalurgi tekanan tinggi (HPAL) dengan rancangan independen dari tim internal.

Dengan berhasilnya prosesnya produksi yang mencapai kapasitas penuh, QMB juga berhasil memberikan pertumbuhan dan keuntungan bagi perusahaan. Karena kualitas produk dan biaya operasional yang dihasilkan termasuk tingkat maju di dunia.

Saat ini, total kapasitas produksi proyek nikel yang direncanakan ialah mencapai 123.000 ton nikel metalik. Hal iniakan mendorong terciptanya Kawasan pertambangan hijau dengan konsep ramah lingkungan di rantai industri nikel dari hulu hingga ke hilir.

Profesor Xu Kaihua, Ketua GEM Group, berpartisipasi dalam upacara penandatanganan

Bapak Peng Yaguang, Wakil CEO dan General Manager GEM Group dan QMB, menandatangani kontrak dengan berbagai pihak konstruksi proyek tersebut.