Mempromosikan kerja sama teknologi dan budaya, menciptakan mode baru Kerja Sama Tiongkok-Indonesia Laboratorium Penelitian Bersama Tiongkok-Indonesia untuk Material Energi Baru dan Teknologi Rekayasa Metalurgi Telah Diresmikan dan Siap Beroperasi
Publish Date:2024-08-28 Hits:182
Justify Text Example

Mengusung semangat Bandung, kerja sama ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya Tiongkok-Indonesia telah membuahkan hasil. Pada tanggal 28 Agustus 2024, upacara peresmian Laboratorium Penelitian Bersama Tiongkok-Indonesia untuk Material Energi Baru dan Teknologi Rekayasa Metalurgi berkelas internasional  (selanjutnya disebut “Laboratorium Penelitian Bersama Tiongkok-Indonesia”) yang diinvestasikan oleh GEM, sebuah perusahaan Tiongkok yang terkemuka, serta dibangun oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui kerja sama dengan Central South University (CSU), diselenggarakan secara meriah di Institut Teknologi Bandung. Bapak Luhut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan Ketua Kerjasama Indonesia dengan Tiongkok, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., Rektor Institut Teknologi Bandung, Prof. Yi Hong, Rektor Central South University, Akademisi Chai Liyuan, Penasihat Komersial Kedutaan Besar Tiongkok di Indonesia, dan Prof. Xu Kaihua, Ketua GEM, hadir untuk menyaksikan momen bersejarah pencapaian kerja sama teknologi, dan budaya Tiongkok-Indonesia yang memberikan semangat besar bagi pembangunan Laboratorium Penelitian Bersama Tiongkok-Indonesia yang berkelas internasional. Lebih dari 200 tamu dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perencanaan dan Pengembangan Keuangan, Pusat Penelitian Metalurgi Badan Riset dan Inovasi Nasional, Kedutaan Besar Tionkok di Indonesia, Komite Kamar Dagang dan Industri Indonesia Tiongkok, Kamar Dagang Tiongkok di Indonesia, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kota Su medang, Institut Teknologi Bandung (ITB), Central South University (CSU), serta lebih dari 200 tamu termasuk perwakilan perusahaan lokal Indonesia, perusahaan Tionghoa Indonesia, juga pers Tiongkok dan Indonesia menghadiri acara tersebut. Acara ini menarik perhatian media-media terkemuka di dunia seperti Xinhua News Agency, People's Daily, CNN, Antara, CNBC, Republika, dan lain sebagainya.

Bapak Menteri Luhut, Prof. Reini, Prof. Xu Kaihua dan tamu undangan lainnya meresmikan Laboratorium Penelitian Bersama Tiongkok-Indonesia

Foto bersama dengan Menteri Luhut, Prof. Reini, Prof. Xu Kaihua dan tamu-tamu kehormatan lainnya

Menteri Luhut, Prof. Reini, Akademisi Chai Liyuan, Wakil Presiden Eksekutif Central South University, dan Prof. Xu Kaihua menandatangani plakat pada upacara pembukaan Laboratorium Penelitian Bersama Tiongkok-Indonesia


Laboratorium Penelitian Bersama ini sejalan dengan tren historis kerja sama Tiongkok-Indonesia. Ketika inisiatif “Belt and Road” Tiongkok bertemu dengan konsep ‘Poros Maritim Dunia’ Indonesia, hal tersebut menciptakan peluang yang tidak terbatas untuk kerja sama Tiongkok-Indonesia. Dengan latar belakang ini, GEM selaku perusahaan yang bergerak di bidang ekonomi daur ulang dan teknologi metalurgi kelas dunia, Institut Teknologi Bandung (ITB) yang merupakan salah satu universitas terkemuka di Indonesia, serta Central South University (CSU), yang memiliki disiplin ilmu teknik metalurgi dan material energi baru kelas dunia, telah bersama-sama mendirikan Laboratorium Penelitian Bersama Tiongkok-Indonesia. Proyek ini akan memungkinkan teknologi Tiongkok bermanfaat bagi Indonesia dan menciptakan proyek percontohan untuk pembangunan bersama “Belt and Road”versi 2.0.

Laboratorium Penelitian Bersama Tiongkok-Indonesia


Dengan dukungan penuh dari pemerintah Indonesia dan didorong oleh kerja sama yang kuat antara GEM-Institut Teknologi Bandung-Central South University, Laboratorium Penelitian Bersama Tiongkok-Indonesia telah menciptakan 3 (tiga) sejarah pertama kerja sama Tiongkok-Indonesia: laboratorium penelitian ilmiah pertama yang dibangun oleh perusahaan Tiongkok di Indonesia; Kecepatan konstruksi pertama yang memakan waktu hanya 8 bulan dari sejak penandatanganan MOU hingga selesai, dan hanya 4 bulan dari sejak dimulainya konstruksi hingga selesai, merupakan kecepatan baru yang diciptakan oleh ketiga pihak yaitu GEM, Institut Teknologi Bandung dan Central South University. Laboratorium Penelitian Bersama memiliki desain pertama di dunia, dengan lebih dari 300 set peralatan generasi terbaru di dunia, dan merupakan pusat pengujian dan penelitian teknik tingkat pertama di dunia untuk teknologi metalurgi dan penelitian material energi baru.

Image

Prof. Reini, Prof. Yi Hong dan Prof. Xu Kaihua menandatangani perjanjian pembangunan laboratorium bersama


Laboratorium Penelitian Bersama Tiongkok-Indonesia merupakan investasi teknologi lainnya di Indonesia setelah sebelumnya GEM berinvestasi dalam pembangunan dan keberhasilan pengoperasian “Pusat Penelitian Teknik dan Teknologi untuk Metalurgi Basah Bijih Nikel Laterit dan Bahan Energi Baru” di Kawasan IMIP, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia.

Laboratorium Penelitian Bersama Tiongkok-Indonesia , dengan investasi awal sebesar US$30 juta, terdiri dari dua pusat penelitian eksperimental teknik (Pusat Penelitian Teknologi Rekayasa Hidrometalurgi dan Pusat Penelitian Teknologi Rekayasa Material Energi Baru) dan sejumlah 12 laboratorium penelitian. Perusahaan telah membentuk sistem inovasi dan R&D tiga tingkat “penelitian eksplorasi, penelitian eksperimental skala kecil dan penelitian eksperimental semi-industri”, dan dilengkapi dengan lebih dari 300 set peralatan penelitian dan eksperimental kelas dunia serta instrumen pengujian dari Jepang, Amerika Serikat, Jerman, dan lain sebagainya. Berbekal peralatan penelitian dan instrumen pengujian kelas dunia di Tiongkok, perusahaan dapat secara efektif menyelesaikan penelitian teknologi utama dari seluruh rantai industri ekstraksi sumber daya mineral, sintesis bahan energi baru, daur ulang sumber daya, dan pengolahan lingkungan, serta memiliki kondisi dan kemampuan untuk membina mahasiswa program magister dan doktoral tingkat tinggi.

Membawa misi mempromosikan kerja sama tingkat tinggi dalam teknologi, dan budaya antara Tiongkok-Indonesia, para ahli, cendekiawan, dan talenta doktoral yang terkenal di dunia dari Tiongkok, Indonesia, Kanada, dan Australia akan menyumbangkan kebijaksanaan mereka ke Laboratorium Penelitian Bersama Tiongkok-Indonesia, dan meningkatkan tingkat penelitian teknologi metalurgi, bahan energi baru, dan teknologi ramah lingkungan Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi di dunia, serta memberikan dorongan yang berkesinambungan untuk merealisasikan “Visi Indonesia Emas 2045”.

Image
Image

Pusat Kendali Laboratorium Penelitian Bersama Tiongkok-Indonesia

Image

Laboratorium Penelitian Bersama Tiongkok-Indonesia Pusat Penelitian Teknologi Rekayasa Hidrometalurgi

Image

Laboratorium Penelitian Bersama Tiongkok-Indonesia Pusat Penelitian Teknologi Rekayasa Material Energi Baru

Image

Peralatan Pengujian Utama untuk Laboratorium Penelitian Bersama Tiongkok-Indonesia

Image

Ruang Kelas Pelatihan Laboratorium Penelitian Bersama Tiongkok-Indonesia


Dalam pidatonya, Bapak Luhut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, yang merupakan penanggung jawab kerja sama Indonesia dengan Tiongkok, menyatakan bahwa Laboratorium Penelitian Bersama Tiongkok-Indonesia sangat penting dalam mempromosikan penelitian mengenai efisiensi, inovasi, kualitas, dan keberlanjutan di sektor hilir industri mineral Indonesia. Beliau terkesima dengan kecepatan Laboratorium Bersama yang mampu dibangun dengan standar kelas dunia hanya dalam kurun waktu empat bulan. Beliau lalu mengatakan bahwa Profesor Xu Kaihua telah menginvestasikan lebih dari US$30 juta untuk pendirian laboratorium penelitian tersebut dan beliau sangat ingin membantu Indonesia untuk mendorong penelitian dengan universitas-universitas di Tiongkok, Khususnya, mendorong penelitian mengenai tailing untuk mencapai hasil yang baik. Menteri Luhut menaruh harapan besar kepada para akademisi Institut Teknologi Bandung, dengan harapan bahwa dengan selesainya pembangunan Laboratorium Bersama ini, ITB tidak hanya menjadi lembaga pendidikan, namun juga harus berani bertransformasi menjadi pusat penelitian terkemuka yang penting bagi pembangunan bangsa dan negara.

Mentri Luhut juga mengatakan bahwa pendirian Laboratorium Bersama ini datang pada waktu yang tepat dan merupakan praktik penting untuk merealisasikan apa yang beliau diskusikan dengan pemerintah Tiongkok selama kunjungan kenegaraan ke Tiongkok pada bulan Juni tahun ini, yaitu tentang “pentingnya memperkuat kerja sama talenta industri antara Tiongkok dan mitra-mitra utama Indonesia”, dimana hal ini sangat penting untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia dan penelitian yang inovatif.

Menteri Luhut menyampaikan rasa terima kasih dan hormatnya kepada pemerintah Tiongkok, CSU dan Profesor Xu Kaihua atas komitmen mereka yang tinggi untuk berinvestasi pada talenta Indonesia. Dengan berdirinya Laboratorium Riset Bersama ini, diharapkan dalam waktu dekat, Indonesia akan melihat munculnya tokoh-tokoh seperti Profesor Xu Kaihua, yang tidak hanya berkomitmen pada penelitian dan inovasi, tetapi juga pada kesuksesan bisnis dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui penyediaan lapangan kerja.

Pidato oleh Bapak Luhut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, dan Penanggung Jawab Kerjasama Indonesia dengan Tiongkok


Reini Wirahadikusumah, Ph.D, Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), dalam pidato sambutannya mengatakan bahwa dalam cara pandang industri dan ekonomi Indonesia yang masih tradisional, lebih banyak perhatian yang diberikan pada bagaimana mendapatkan sumber daya material. “Ekonomu Sirkular”sekarang menjadi kunci untuk mencapai ekonomi inklusif dan pembangunan berkelanjutan global, di mana upaya teknologi dan strategi bisnis yang tepat dapat mengubah limbah menjadi sumber daya industri dan ekonomi, menciptakan nilai ekonomi yang lebih tinggi dan lebih baik dalam mengendalikan dampak industri terhadap lingkungan. GEM adalah pendukung konsep industri “sumber daya terbatas, daur ulang tak terbatas” dan merupakan pemimpin global dalam ekonomi sirkular. Prof. Reini menyampaikan harapannya bahwa melalui kolaborasi laboratorium bersama ini, Institut Teknologi Bandung akan menjadi pusat keunggulan dalam pendidikan, penelitian dan pengembangan, serta inovasi di bidang ekonomi sirkular dan pembangunan berkelanjutan, sekaligus menjadi pusat keunggulan di provinsi Jawa Barat dan Indonesia.

Pidato oleh Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D, Rektor Institut Teknologi Bandung


Profesor Yi Hong, Rektor CSU, dalam pidatonya menyampaikan bahwa CSU dan Indonesia telah mencapai hasil yang sangat baik dalam hal saling percaya dan kerja sama jangka panjang. Kelas Master Teknik Metalurgi Indonesia, yang telah diluncurkan sejak 2019, telah menciptakan mode baru pengembangan bersama tripartit “Universitas- Pemerintah-Perusahan”untuk talenta internasional. Tahun ini, berdasarkan kerja sama yang sukses dalam tiga angkatan sebelumnya, kelas ini telah memperluas area spesialisasi dan skala pendaftaran, dan sekitar 100 mahasiswa Indonesia akan belajar di CSU pada paruh kedua tahun ini. Laboratorium penelitian bersama ini, yang berkembang dengan pesat dan lancar di bawah upaya bersama semua pihak, telah menciptakan sebuah platform baru yang lebih besar untuk pendalaman kerja sama selanjutnya. Prof. Yi Hong mengatakan bahwa peresmian laboratorium penelitian bersama ini menandai babak baru kerja sama antara kedua belah pihak. Diharapkan agar kita fokus pada tujuan membangun laboratorium canggih kelas dunia, melakukan upaya yang lebih besar, dan bergandengan tangan untuk mendorong semua pihak membuat terobosan baru di bidang teknologi teknik metalurgi dan material energi baru. Pada saat yang sama, dengan menjadikan pembangunan laboratorium sebagai titik awal yang baru, kami akan terus menjaga hubungan dekat dan secara aktif melakukan kerja sama yang lebih luas dan mendalam, sehingga dapat memberikan kontribusi baru dan lebih besar untuk mempromosikan kerja sama Tiongkok-Indonesia ke tingkat yang lebih luas dan lebih tinggi.

Pidato oleh Prof Yi Hong, Rektor Central South University (CSU)


Profesor Xu Kaihua, Ketua GEM, dalam pidatonya mengatakan bahwa Laboratorium Penelitian Bersama Tiongkok-Indonesia adalah harapan Indonesia, dan harapan bahwa Indonesia dapat mewujudkan kemandirian dan peningkatan diri dalam berbagai teknologi utama, sehingga dapat mendorong teknologi metalurgi dan teknologi material energi baru Indonesia untuk bergerak cepat menuju tingkat kelas dunia, serta menjadi basis inovasi teknologi tinggi serta pembibitan talenta-talenta tingkat tinggi di Indonesia. Laboratorium Bersama adalah jembatan yang menghubungkan persahabatan antara Tiongkok dan Indonesia, yang berhasil membangun jembatan teknologi Tiongkok guna memberi manfaat bagi Indonesia, mempromosikan kecepatan Tiongkok ke teknologi Tiongkok seperti jalur kereta cepat Jakarta-Bandung, dan menciptakan moda terdepan dalam“Belt and Road” versi 2.0 dengan teknologi ramah lingkungan. Profesor Xu Kaihua menunjukkan bahwa laboratorium terkemuka di tingkat global seperti itu hanya bisa dilakukan oleh GEM, dan bukan oleh perusahaan lain di negara lain. Mengapa membangun laboratorium penelitian yang begitu canggih di Indonesia? Jawaban Prof Xu Kaihua adalah, mengantarkan lembar jawaban dari perusahaan-perusahaan Tiongkok yang akan berlayar ke Indonesia. Indonesia telah menjadi tempat yang diminati oleh perusahaan-perusahaan Tiongkok untuk berinvestasi dan banyak dari mereka telah berkembang dengan baik di Indonesia. Apa yang harus kita wariskan untuk Indonesia? Indonesia kaya akan sumber daya mineral, tetapi tidak memiliki talenta tingkat tinggi di bidang metalurgi dan pertambangan serta teknologi canggih. Oleh karena itu, jawaban Profesor Xu Kaihua adalah meninggalkan teknologi serta budaya, membiarkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pendidikan Tiongkok bermanfaat bagi Indonesia, mewujudkan keseimbangan antara“”dan “memberi”, dan membiarkan kekuatan fleksibel “teknologi + budaya” mewujudkan pencapaian bersama dan pertumbuhan bersama antara Tiongkok-Indonesia yang akan bertahan selamanya.

Pidato oleh Prof Xu Kaihua, Ketua GEM


Reini Wirahadikusumah, Ph.D, Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), memberikan  Lifetime Honorary Award ITB kepada Prof. Xu Kaihua, Ketua GEM.

Profesor Reini menyerahkan Penghargaan Lifetime Honorary Award  ITB kepada Profesor Xu Kaihua


Sebelum upacara peresmian, Menteri Luhut disambut dengan hangat oleh perwakilan mahasiswa pascadoktoral dan doktoral GEM serta para mahasiswa dari program internasional master teknik gabungan Tiongkok-Indonesia. Beliau menjelajahi Koridor Sejarah Metalurgi, mendapatkan wawasan tentang inovasi dan aplikasi teknologi metalurgi. Di ruang pameran laboratorium, Beliau memahami upaya-upaya signifikan yang mendorong pendirian dan pengoperasian Laboratorium Riset Bersama Tiongkok-Indonesia dengan cepat. Menteri Luhut juga mengunjungi Pusat Penelitian Teknik dan laboratorium, melihat langsung sistem inovasi dan penelitian dan pengembangan tiga tingkat yang kuat serta peralatan penelitian dan pengujian kelas dunia, dipandu oleh Prof. Xu, Beliau sangat senang ketika mengetahui bahwa banyak instrumen penelitian kelas dunia dari Jepang dan Amerika Serikat, yang beberapa di antaranya hanya ada di Indonesia, dan hanya dapat ditemukan di laboratorium bersama ini. Beliau sangat senang dengan fakta bahwa Laboratorium Bersama memiliki berbagai fasilitas mulai dari pengembangan berbagai teknologi pemanfaatan pertambangan hingga teknologi material energi baru dan penelitian tentang teknologi daur ulang, beliau mengatakan bahwa kita di Indonesia dapat menggunakan Laboratorium Bersama untuk menghasilkan pencapaian teknologi kita sendiri dan mengadaptasi secara lokal hak paten kita.

Menko Luhut mengunjungi ruang kelas angkatan keempat dari Program Internasional Master Teknik Bersama Tiongkok-Indonesia. Beliau sangat senang melihat bahwa 60 mahasiswa dari tahap ini akan belajar di Central South University di Tiongkok. Menteri Luhut berbagi dengan para mahasiswa tentang kontribusi signifikan dari Ketua Xu Kaihua, termasuk investasinya dalam mengembangkan kawasan industri sumber daya nikel berteknologi tinggi di Indonesia, mendirikan pusat teknik, dan menciptakan laboratorium penelitian bersama. Dia menyoroti pembentukan Program Internasional Master Teknik Bersama Tiongkok-Indonesia sebagai tolok ukur untuk memajukan pertukaran teknologi dan budaya Tiongkok-Indonesia, dan menyebutnya sebagai pencapaian yang luar biasa. Menteri Luhut menyatakan kekagumannya atas semangat Prof. Xu Kaihua yang mendalam terhadap pendidikan, dan mencatat bahwa kontribusi tanpa pamrih Prof. Xu dalam membangun laboratorium penelitian di Indonesia benar-benar mengharukan. Ia berharap bahwa Indonesia akan melihat lebih banyak ahli seperti Prof. Xu - orang yang tidak hanya cerdas tetapi juga penuh kasih dan bersedia membantu orang lain semampu mereka. Menteri Luhut sangat senang melihat bahwa beberapa mahasiswa dari Program Internasional Master Teknik Bersama Tiongkok-Indonesia, di bawah pelatihan bersama oleh GEM dan Central South University, telah menyelesaikan studi master mereka di Tiongkok dan menjadi insinyur metalurgi yang luar biasa di Indonesia.

Beliau menekankan bahwa teknologi Tiongkok sangat maju, dan menyarankan semua orang untuk sepenuhnya memanfaatkan Laboratorium Penelitian Bersama Tiongkok-Indonesia untuk merangkul inovasi, dan tidak hanya mengejar gelar master dan doktor tetapi juga menerapkan pengetahuan praktis untuk mengubah kecerdasan menjadi produk atau hasil penelitian. Ia mengingatkan para mahasiswa bahwa ini bukan hanya sebuah laboratorium, tetapi juga sebuah kesempatan pendidikan yang dapat membawa kejayaan bagi Indonesia dan membantu meningkatkan taraf hidup mereka, mengubah mimpi menjadi kenyataan. Menteri Luhut mendorong semua orang untuk memanfaatkan kesempatan ini dan berjuang untuk menjadi yang terbaik, karena tidak semua kesempatan seperti ini akan datang lagi.

Mahasiswa dari Program Internasional Master Teknik Bersama Tiongkok-Indonesia menyambut hangat Menteri Luhut dan delegasinya

Menteri Luhut dan delegasinya mengunjungi ruang pameran Laboratorium Penelitian Bersama Tiongkok-Indonesia

Menteri Luhut dan delegasinya mengunjungi Laboratorim Penelitian Bersama Tiongkok-Indonesia

Menteri Luhut dan delegasi mengunjungi ruang kelas Program Internasional Master Teknik Bersama Tiongkok-Indonesia angkatan keempat


Sejak tahun 2018, GEM telah menginvestasikan lebih dari $1 miliar dolar di Indonesia, membangun kawasan industri sumber daya nikel berteknologi tinggi berbasis “Teknologi + Kecerdasan + Hijau.” Perusahaan ini telah menjadi pelopor dalam merambah ke rantai industri bahan energi baru hilir, yang mewujudkan konsep pengembangan hijau “Masukkan Bijih Nikel Laterit, Keluarkan Bahan Terner.” GEM telah menjadi pemimpin dalam pengembangan sumber daya nikel berkualitas tinggi di Indonesia dan telah berhasil mendemonstrasikan model “berhasil keluar dan kembali dengan baik”, yang berfungsi sebagai perwakilan canggih dari perusahaan-perusahaan Tiongkok yang beroperasi di Indonesia.

Ketika berinvestasi di industri teknologi tinggi di luar negeri, GEM telah melakukan upaya untuk mengeksplorasi kekuatan fleksibel “Teknologi + Budaya,” mengambil tanggung jawab sosial dan mempraktikkan model pengembangan yang saling menguntungkan dan tumbuh bersama masyarakat lokal di Indonesia. Pendekatan ini bermanfaat bagi masyarakat setempat dan memastikan bahwa investasi dan pengembangan perusahaan Tiongkok di luar negeri tetap bertahan dan bermanfaat.

Prof. Xu Kaihua menekankan bahwa “Dalam lautan tiga ribu air yang lemah, hanya seteguk yang diambil” dan bahwa perusahaan-perusahaan Tiongkok tidak boleh “secara barbar” memasuki pasar luar negeri, tetapi harus melakukannya secara “beradab”, memberikan kesempatan untuk partisipasi lokal dan mencapai pertumbuhan bersama. Dia percaya bahwa menyeimbangkan “mengambil dan memberi” adalah kunci untuk mengendalikan keinginan dan mencapai kombinasi yang baik antara sumber daya, modal, teknologi, dan sumber daya produksi dengan mitra lokal.

Sejak tahun 2019, GEM, sebagai investor, telah berkolaborasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia dan Central South University untuk mendirikan Program Pelatihan Bersama Tiongkok-Indonesia untuk Kelas Internasional Magister Ilmu Material dan Teknik Metalurgi. Program ini, yang didasarkan pada model penelitian-akademisi-pemerintah-industri internasional, bertujuan untuk melatih para insinyur secara cepat untuk memenuhi kebutuhan mendesak Indonesia akan talenta insinyur di bidang pertambangan, metalurgi, dan pengembangan energi baru. Program ini telah berhasil melatih 80 mahasiswa magister teknik dalam tiga angkatan, dan telah mendapatkan pengakuan yang besar dari pemerintah dan masyarakat di kedua negara. Mulai tahun 2024, program ini akan diperluas dari spesialisasi “Metalurgi dan Material” menjadi tiga bidang baru: “Transportasi Kereta Api,” ‘Perdagangan Internasional Logam Non-Besi,’ dan banyak lagi, dengan total empat kelas dan peningkatan pendaftaran tahunan menjadi 100 mahasiswa. Selain itu, mulai tahun 2024, tiga mahasiswa master teknik angkatan pertama akan diterima di Central South University sebagai mahasiswa doktoral di bidang Teknik Metalurgi, dengan dukungan program beasiswa dari pemerintah Tiongkok. Hal ini menandai peningkatan pelatihan master teknik ke program PhD. GEM, bekerja sama dengan Central South University, telah mengajukan Rencana Pengembangan Bakat, yang bertujuan untuk melatih 100 doktor teknik, 1.000 master teknik, dan 10.000 teknisi teknik untuk Indonesia dalam waktu enam tahun. Inisiatif ini akan memastikan bahwa teknologi dan pendidikan Tiongkok secara komprehensif memberikan manfaat bagi Indonesia, membina hubungan yang lebih erat antara kedua negara.

Pada tanggal 6 November 2023, di hadapan Presiden Joko Widodo, proyek ESG ditandatangani, menandai peluncuran perusahaan pertama di Indonesia yang dipimpin oleh perusahaan dalam negeri untuk memproduksi bahan energi baru dari bijih nikel laterit. Inisiatif ini mengubah sejarah panjang pengembangan sumber daya nikel di Indonesia yang didominasi oleh perusahaan asing dan mendorong integrasi mendalam antara teknologi Tiongkok dengan sumber daya Indonesia, untuk mencapai keuntungan yang saling melengkapi dan kesuksesan bersama.

Proyek ESG merupakan perusahaan patungan yang melibatkan MERDEKA Holdings, salah satu produsen bijih nikel laterit terbesar di Indonesia, GEM, perusahaan global terkemuka dalam teknologi HPAL untuk bijih nikel laterit, dan ECOPRO, perusahaan global terkemuka di bidang bahan katoda terner dari Korea Selatan, serta beberapa perusahaan hilir lainnya. Perusahaan ini merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang dipimpin oleh perusahaan lokal yang memproduksi bahan energi baru dari bijih nikel laterit.

GEM akan menyediakan teknologi dan layanan EPC untuk proyek tersebut, menciptakan sebuah kasus kerjasama yang mendalam antara teknologi Tiongkok dan sumber daya Indonesia. Proyek ini bertujuan untuk membangun rantai industri yang lengkap dari sumber daya nikel Indonesia hingga manufaktur bahan energi baru, yang merupakan contoh integrasi mendalam antara sumber daya Indonesia dengan teknologi Tiongkok.

Image

Di hadapan Presiden Joko Widodo, GEM dan MERDEKA menandatangani perjanjian usaha patungan


Teknologi Tiongkok memberi manfaat bagi Indonesia! Laboratorium Penelitian Bersama Tiongkok-Indonesia, yang membawa misi bersejarah pertukaran teknologi dan budaya Tiongkok-Indonesia, telah diluncurkan di Bandung, Indonesia. Dengan mengusung semangat Bandung “Persatuan, Persahabatan, dan Kerja Sama” serta prinsip-prinsip Inisiatif "Belt and Road" yang terdiri dari konsultasi bersama, konstruksi, dan berbagi, laboratorium ini menciptakan model baru teknologi Tiongkok yang bermanfaat bagi Indonesia. Laboratorium ini bertujuan untuk menjadi proyek unggulan kerja sama ilmiah dan pertukaran budaya Tiongkok-Indonesia, menjadi yang terdepan dalam model Belt and Road 2.0, dan menyumbangkan babak baru yang cemerlang bagi komunitas global untuk masa depan bersama melalui ekspansi internasional perusahaan-perusahaan Tiongkok!

Socials

BottomGraphic · MainBusiness · CentralScroll ·

Pengenalan GEM Guangdong ICP No. 11096806-1©2008-2021 GEM Co., Ltd. All rights reserved

Hubungi Kami

Alamat:Sopo Del Tower A Lantai 22 Unit A, Jalan Mega Kuningan Barat 3 Lot 10.1-6 Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950

Telepon:+62-2150806594

Follow Kami

Scan Kode QR

BottomGraphic · MainBusiness · CentralScroll · Pengenalan GEM Guangdong ICP No. 11096806-1©2008-2021 GEM Co., Ltd. All rights reserved