Pada tanggal 10 November 2024, Forum Bisnis China-Indonesia 2024 diselenggarakan di Beijing, yang dihadiri oleh lebih dari 300 orang, termasuk para pemimpin bisnis, pengusaha, dan pemangku kepentingan lainnya dari kedua negara. Di antara para peserta yang hadir adalah Presiden Indonesia Prabowo dan Gao Yunlong, Wakil Ketua Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok (CPPCC) dan Ketua Federasi Industri dan Perdagangan Seluruh Tiongkok (ACFIC), di mana keduanya memberikan pidato pembukaan.
Gao Yunlong, wakil ketua Komite Nasional Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok (CPPCC) dan ketua Federasi Industri dan Perdagangan Seluruh Tiongkok (ACFIC), berpidato dalam forum tersebut. Beliau mengatakan bahwa China bersedia bekerja sama dengan semua sektor di Indonesia untuk mengimplementasikan konsensus penting yang dicapai oleh Presiden Xi Jinping dan Presiden Prabowo, mempromosikan kerja sama perdagangan dan investasi antara kedua negara untuk mencapai hasil yang baru, dan lebih jauh lagi membangun sebuah model bagi negara-negara berkembang untuk mencapai hasil yang saling menguntungkan, suatu model bagi pembangunan bersama, dan kerja sama Selatan-Selatan.
Dalam pidatonya di forum pertemuan tersebut, Presiden Prabowo menyampaikan sambutan hangat kepada perusahaan-perusahaanChina yang berinvestasi di Indonesia. Beliau menekankan pentingnya memperdalam kerja sama di berbagai sektor untuk mencapai kemakmuran dan pembangunan bersama. Kunjungan ini menandai kunjungan kedua Presiden Prabowo keChinadan yang pertama sejak menjabat. Kehadirannya di acara tersebut menyoroti komitmen kuat Indonesia untuk menyambut investasi China, keinginannya untuk meningkatkan kerja sama industri, teknologi, dan budaya denganChina, dan tekadnya untuk mendorong ekonomi hijau negara dan mendukung pengembangan industri hilir.
Gambar 1 Wakil Ketua CPPCC dan Ketua Federasi Industri dan Perdagangan Seluruh Tiongkok, Gao Yunlong, memberikan pidato
Gambar 2 Presiden Indonesia Prabowo memberikan pidato
Acara penandatanganan perjanjian kerja sama kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian investasi utama antara GEM Co., Ltd. dan PT Vale Indonesia (PTVI). Perjanjian yang disaksikan oleh Presiden Prabowo dan Gao Yunlong ini meresmikan komitmen kedua belah pihak untuk membangun pabrik pelindian asam bertekanan tinggi (high pressure acid leach/ HPAL) dengan kapasitas tahunan sebesar 66.000 metrik ton logam nikel. Febriany Eddy, CEO PTVI dan Profesor Xu Kaihua, Chairman GEM, menandatangani perjanjian tersebut, yang menjanjikan pertumbuhan yang berkelanjutan bagi sektor nikel Indonesia.
Gambar 3 Profesor Xu Kaihua, Chairman GEM dan Febriany Eddy, CEO PTVI, menandatangani perjanjian kerja sama di hadapan Presiden Indonesia Prabowo
Gambar 4 Presiden Indonesia Prabowo mengucapkan selamat atas keberhasilan penandatanganan perjanjian antara GEM dan PTVI)
Seiring China dan Indonesia memasuki tahap baru dalam membangun masa depan bersama, kemitraan ini membawa peluang besar untuk berkolaborasi. Nikel, mineral penting bagi sektor energi baru global, memiliki potensi pasar yang signifikan, dan cadangan nikel Indonesia yang melimpah berada pada posisi yang ideal untuk memenuhi permintaan ini. Dengan latar belakang ini, GEM telah bermitra dengan perusahaan global yang memiliki sumber daya yang besar dan pemimpin dalam ekstraksi nikel yang berkelanjutan, yaitu PTVI, untuk bersama-sama mengembangkan sumber daya nikel dan membangun pabrik HPAL (High-Pressure Acid Leaching). Kolaborasi ini bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya, teknologi, dan rantai pasokan global dengan membangun kilang nikel ramah lingkungan berstandar tinggi, nol karbon, cerdas, dan memenuhi standar lingkungan hidup yang tinggi dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 66.000 ton di Sulawesi Tengah, Indonesia. Fasilitas ini akan memproses bijih nikel yang bersumber dari tambang PTVI menjadi Endapan Hidroksida Campuran (MHP) dengan komponen nikel dan kobalt yang memenuhi standar pasar. Rencana tersebut juga mencakup penjajakan pendirian fasilitas produksi prekursor dan katoda (pabrik hilir) untuk menciptakan taman sumber daya nikel ramah lingkungan berkelas dunia berbasis teknologi dan talenta lokal Indonesia.Proyek ini bertujuan untuk membangun rantai pasokan nikel hijau dan bahan hilir yang kompetitif secara global untuk memenuhi permintaan sumber daya nikel hijau dalam transisi energi global. Selain itu, proyek ini juga memperkuat posisi GEM di sektor sumber daya nikel hijau di Indonesia dan mendukung ekspansinya di pasar global, serta memperkuat posisi GEM di industri bahan baku baterai energi baru.
Sebelum penandatanganan, Presiden Prabowo bertemu dengan Chariman Xu Kaihua, yang menyampaikan rencana GEM untuk Indonesia. Selain investasi nikelnya, GEM juga berdedikasi pada pengembangan talenta, dengan mendirikan Laboratorium Penelitian Bersama Teknik Metalurgi dan Material Energi Baru China-Indonesia di Bandung. Inisiatif ini bertujuan untuk melatih 100 insinyur bergelar Doktor, 1.000 insinyur magister, dan 10.000 tenaga teknis untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di bidang pertambangan dan energi di Indonesia. Perjanjian terbaru GEM dengan PTVI mencakup investasi senilai $1,42 miliar yang bertujuan untuk mengembangkan kawasan industri rendah karbon berkelas dunia dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan, talenta lokal, dan keahlian lokal untuk mentransformasi sumber daya nikel Indonesia menjadi pasokan nikel hijau yang berkelanjutan. Setelah mendengar laporan dari Chairman Xu Kaihua, Presiden Prabowo menyatakan kegembiraannya dan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada GEM atas kontribusinya terhadap kemajuan teknologi dan budaya di Indonesia.
Gambar 5 Presiden Prabowo bertemu dengan Chairman Xu Kaihua dan para pengusaha China lainnya serta mendengarkan laporan Chairman Xu Kaihua mengenai perkembangan GEM di Indonesia
“Visi kami untuk proyek HPAL adalah untuk menetapkan standar global baru untuk keberlanjutan produksi MHP,” kata CEO PTVI Febriany Eddy. Ia menjelaskan bahwa proyek ini lebih dari sekedar memproduksi MHP, namun bertujuan untuk membangun model pengelolaan sumber daya yang bertanggung jawab yang bermanfaat bagi Indonesia dan dunia. Dengan mengintegrasikan teknologi canggih, praktik-praktik lingkungan, dan komitmen terhadap produksi bersih, kami membentuk masa depan di mana Indonesia diakui sebagai pemimpin dalam pembangunan industri yang berkelanjutan.
Chairman GEM Xu Kaihua menekankan pentingnya proyek ini untuk transformasi dan peningkatan sumber daya nikel Indonesia. “Proyek ini bukan hanya sebuah langkah menuju masa depan yang lebih bersih, tetapi juga fondasi untuk inovasi hijau yang lebih dalam dan kolaborasi lintas batas.” Ia menambahkan bahwa GEM dan PTVI sedang membangun taman percontohan sumber daya nikel hijau kelas dunia dengan standar nol karbon, cerdas, dan ESG yang tinggi. Selain itu, mereka secara aktif mempertimbangkan kolaborasi pada pabrik katoda hilir dan pabrik prekursor, yang akan berkontribusi pada kemajuan sumber daya nikel Indonesia yang ramah lingkungan dan berfokus pada energi baru.
Sejak tahun 2018, GEM telah mendirikan taman sumber daya nikel “Teknologi + Kecerdasan + Hijau” berkelas dunia di Indonesia, yang memproduksi bahan energi baru langsung dari bijih nikel laterit berkadar rendah dan mendorong transisi sumber daya nikel Indonesia dari baja tahan karat tradisional ke aplikasi energi baru. GEM juga mempelopori dan mendanai peluncuran “Program Master Bersama Pemerintah Indonesia-GEM-Central South University di bidang Ilmu Pengetahuan Material dan Teknik Metalurgi,” yang sejauh ini telah melatih 178 mahasiswa magister dan 3 mahasiswa doktoral, yang mempercepat pengembangan talenta metalurgi tingkat tinggi di Indonesia. Selain itu, GEM menginvestasikan $30 juta dalam kolaborasi dengan Institut Teknologi Bandung dan Central South University untuk mendirikan “Laboratorium Penelitian Bersama China-Indonesia untuk Material Energi Baru dan Teknologi Teknik Metalurgi.” Laboratorium ini akan mendorong kemajuan teknologi utama di bidang metalurgi, pertambangan, bahan energi baru, dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia, menjadikannya sebagai pusat penelitian dan pelatihan bakat berteknologi tinggi serta menjadi contoh komitmen GEM untuk membina kerja samaChina-Indonesia di bidang ilmu pengetahuan dan budaya.
Wakil Manajer Umum dan Sekretaris Dewan GEM Pan Hua dan Wakil Manajer Umum Song Wei juga turut menghadiri upacara penandatanganan tersebut.
MainBusiness · CentralScroll · InforSettings2 ·
Pengenalan GEM Guangdong ICP No. 11096806-1©2008-2021 GEM Co., Ltd. All rights reserved
Alamat:Sopo Del Tower A Lantai 22 Unit A, Jalan Mega Kuningan Barat 3 Lot 10.1-6 Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950
Telepon:+62-2150806594
Scan Kode QR
MainBusiness · CentralScroll · InforSettings2 · Pengenalan GEM Guangdong ICP No. 11096806-1©2008-2021 GEM Co., Ltd. All rights reserved