Pada tanggal 22 Januari 2025, Profesor Xu Kaihua, Ketua GEM Co, Ltd. (selanjutnya disebut “GEM” atau “Perusahaan”), dan Widya Priyahita Pudjibudojo, Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta (selanjutnya disebut “UNU Yogyakarta”), bersama-sama menandatangani Nota Kesepahaman (MOU) tentang “Mempromosikan Kerja Sama Pendidikan Tinggi” di GEM (Jingmen) Kawasan Industrial, Provinsi Hubei, Tiongkok. Acara penandatanganan ini disaksikan oleh Chen Jiawei, Walikota Kota Jingmen; Yudil Chatim, Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Republik Rakyat Tiongkok; Bapak Fahmy Akbar Idries, perwakilan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU); serta para pemimpin dan tamu undangan dari Tiongkok dan Indonesia. Kolaborasi bersejarah ini bertujuan untuk mendorong kerja sama antara perusahaan-perusahaan Tiongkok dan universitas-universitas di Indonesia di berbagai bidang seperti pendidikan dan pengajaran, perpaduan budaya, penelitian ilmiah, aplikasi industri, pengabdian masyarakat, nilai-nilai ESG, dan pengembangan bakat. Hal ini terutama difokuskan pada perluasan pertukaran ilmiah dan budaya Tiongkok di Indonesia kepada komunitas Islam, memungkinkan layanan teknologi dan pendidikan Tiongkok untuk memberikan manfaat bagi Indonesia, serta memperdalam dan memperluas pertukaran teknologi dan budaya serta kerja sama Tiongkok-Indonesia.

Rektor Widya (barisan depan, kiri tengah) mengunjungi Program Magister Teknik Bersama GEM Tiongkok-Indonesia

Penandatanganan Nota Kesepahaman GEM dan UNU Yogyakarta tentang Kerjasama Pendidikan Tinggi

Ketua Xu Kaihua menekankan bahwa kerja sama ini merupakan respon proaktif terhadap permintaan Tiongkok untuk pembangunan berkualitas tinggi di bawah “Belt and Road Initiative”, menjunjung tinggi semangat persatuan dan kerja sama dari Konferensi Bandung. Kerjasama ini bertujuan untuk mengakar pertukaran ilmiah dan budaya Tiongkok-Indonesia di Indonesia, mendorong perkembangan dan kemakmuran pendidikan Indonesia, serta menciptakan model kerjasama dan pertukaran teknologi dan budaya antara Tiongkok-Indonesia.

Mengutip pernyataan Presiden Xi Jinping bahwa “Tiongkok dan Indonesia adalah teman baik, dan roda persahabatan Tiongkok-Indonesia terus berlanjut,”Ketua Xu menyatakan bahwa pencapaian GEM yang diakui secara global di sektor sumber daya nikel Indonesia harus dimanfaatkan untuk membantu“para negara sahabat”dalam mengembangkan teknologi metalurgi dan mengembangkan talenta tingkat tinggi dengan menggunakan teknologi terkemuka di dunia dan platform penelitian terbaik di bidang metalurgi dan ilmu pengetahuan material.

Ketua Xu mengatakan bahwa UNU Yogyakarta adalah universitas Islam yang luar biasa dengan disiplin ilmu metalurgi dan ilmu material yang mapan, yang bertujuan untuk melatih bakat-bakat tingkat tinggi untuk industri pertambangan Indonesia. GEM akan secara aktif mendukung pengembangan dan perluasan disiplin ilmu metalurgi dan material UNU Yogyakarta dengan menyediakan fasilitas penelitian yang canggih dan secara cepat meningkatkan kemampuan penelitian Indonesia di bidang teknologi metalurgi, material energi baru, dan teknologi hijau ke tingkat kelas dunia. GEM juga akan memberikan beasiswa di UNU Yogyakarta, menawarkan platform pelatihan praktis, dan menyediakan kesempatan kerja bagi para mahasiswanya, membantu mengembangkan sejumlah besar bakat teknik dan teknis tingkat tinggi untuk mendukung realisasi “Visi Indonesia Emas 2045”.

Profesor Xu Kaihua, Ketua GEM, menyampaikan pidato pada upacara penandatanganan

Rektor Widya menyatakan kehormatan dan rasa terima kasihnya atas penandatanganan MOU dengan GEM, menekankan bahwa kemitraan ini merupakan bukti komitmen bersama untuk mempromosikan inovasi pendidikan. Hal ini juga mencerminkan hubungan bilateral yang kuat antara Tiongkok dan Indonesia dalam memajukan penelitian pendidikan tinggi dan melambangkan upaya bersama untuk mencapai kemakmuran dan pembangunan berkelanjutan oleh kedua negara.

Dr. Widya Priyahita Pudjibudojo, Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta, memberikan sambutan pada acara penandatanganan

Atase Yudil mengatakan bahwa tahun 2024 menandai peringatan 11 tahun kemitraan strategis antara Tiongkok dan Indonesia, bertepatan dengan peringatan 11 tahun “Belt and Road Initiative”. Kemitraan strategis yang komprehensif antara kedua negara telah berhasil mengubah potensi menjadi kerja sama yang nyata dan saling menguntungkan. Dia mengakui kepemimpinan GEM dalam membangun laboratorium penelitian bersama kelas dunia untuk bahan energi baru dan teknik metalurgi di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 2024. Atase Yudil menyampaikan rasa terima kasih kepada Profesor Xu Kaihua yang telah berbagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan Indonesia, yang bermanfaat bagi negara. Dia menyatakan bahwa Tiongkok adalah mitra yang paling tidak mementingkan diri sendiri dalam kerja sama teknologi dengan Indonesia, dan kontribusi luar biasa Profesor Xu terhadap integrasi teknologi dan kerja sama pendidikan telah mendapatkan pujian luas di kalangan ilmiah dan pendidikan Indonesia. Atas nama Duta Besar RI Djauhari Oratmangun, Atase Yudil menyampaikan salam hormat kepada Profesor Xu.

Yudil Chatim, Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Republik Rakyat Tiongkok, menyampaikan pidato pada upacara penandatanganan

Setelah lima tahun berusaha, GEM telah membangun kawasan industri berteknologi tinggi terkemuka di dunia untuk sumber daya nikel dan industri hilir di Indonesia, dengan kapasitas produksi nikel tahunan sebesar 150.000 metrik ton, termasuk di antara tiga besar di dunia. Keunggulan sumber daya nikel yang kuat ini telah menghubungkan perusahaan dengan rantai industri di Korea Selatan, Asia Tenggara, dan Eropa, sehingga berhasil membuka akses ke pasar Eropa dan Amerika. Pada tanggal 28 Agustus 2024, Laboratorium Penelitian Bersama Teknik Metalurgi dan Material Energi Baru Tiongkok-Indonesia di ITB mulai beroperasi, menandai laboratorium penelitian bersama di luar negeri pertama yang didirikan di bawah Inisiatif Belt and Road. Investasi awal laboratorium ini sebesar $30 juta mencakup lebih dari 300 instrumen penelitian dan pengujian kelas dunia dari Jepang, Amerika Serikat, dan Jerman. Laboratorium ini memiliki sistem inovasi dan R&D tiga tingkat, yang mencakup penelitian eksplorasi, penelitian eksperimental skala kecil, dan penelitian eksperimental semi industri, yang secara efektif melakukan penelitian rantai industri penuh pada ekstraksi sumber daya mineral, sintesis bahan energi baru, daur ulang sumber daya, dan manajemen lingkungan. Laboratorium ini juga memiliki kapasitas untuk melatih mahasiswa master dan doktoral tingkat tinggi, mendorong penelitian metalurgi dan material Indonesia ke standar kelas dunia dan berfungsi sebagai basis pengembangan inovasi nasional dan talenta berteknologi tinggi. Laboratorium ini berdiri bersama dengan kereta api cepat Jakarta-Bandung sebagai proyek teknologi terdepan di dunia, yang mewujudkan semangat saling menguntungkan dari Konferensi Bandung.

Sejak diluncurkan pada 28 Agustus 2024 hingga 20 Januari 2025, Laboratorium Riset Bersama Tiongkok-Indonesia menjadi tuan rumah bagi 33 delegasi dari delapan negara, termasuk Indonesia, Tiongkok, Kanada, Australia, Singapura, Jepang, Italia, dan Malaysia, dengan total 560 pengunjung. Model “Teknologi Tiongkok yang Menguntungkan Indonesia” dari GEM terus berkembang, meletakkan dasar yang kuat untuk kerja sama teknologi dan budaya ketika perusahaan-perusahaan Tiongkok terlibat dengan kelompok etnis terbesar di Indonesia.

Pada tanggal 6 Januari 2025, Rektor Widya beserta rombongan mengunjungi Laboratorium Riset Bersama GEM-ITB-CSU Tiongkok-Indonesia untuk melakukan kunjungan dan peninjauan

Kerja sama ini merupakan perwujudan nyata dari filosofi investasi GEM yang berpusat pada “pengembangan industri, ilmu pengetahuan dan teknologi, perpaduan budaya, dan tumbuh bersama Indonesia.” Kerja sama ini akan memberikan dukungan sumber daya manusia yang kuat karena perusahaan, bekerja sama dengan PT.Vale Indonesia, berupaya mengubah proyek hidro-metalurgi sumber daya nikel yang diinvestasikan bersama menjadi kawasan industri sumber daya nikel ramah lingkungan tanpa karbon pertama di dunia. Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan hasil yang saling menguntungkan di mana kedua belah pihak dapat mencapai tujuan masing-masing, sehingga tercipta situasi yang saling menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat.

Sebagai negara yang kaya akan sumber daya nikel, timah, tembaga, dan sumber daya logam lainnya, Indonesia sedang menggalakkan peningkatan dan transformasi sumber daya, dan sangat membutuhkan banyak talenta senior dalam pengembangan teknik pertambangan. GEM, yang memiliki pengalaman yang kaya dan teknologi terdepan dalam bidang pertambangan perkotaan dan manufaktur material energi baru, akan sangat mendorong transformasi energi Indonesia dan perkembangan pesat industri metalurgi ramah lingkungan, serta membantu Indonesia mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Kerja sama pendidikan ini merupakan upaya lintas agama dan lintas budaya yang positif. Sebagai perusahaan Tiongkok, GEM sekarang bergandengan tangan dengan universitas Islam Indonesia, yang mencerminkan upaya bersama dalam mengejar teknologi canggih dan peningkatan industri di berbagai latar belakang budaya. Kerja sama ini bertujuan untuk lebih meningkatkan saling pengertian dan kepercayaan yang mendalam antara masyarakat Tiongkok dan Indonesia, memfasilitasi koeksistensi yang harmonis antara budaya Indonesia dan teknologi Tiongkok yang maju, serta berkontribusi dalam pembangunan komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia.