GEM Meluncurkan Proyek Kerjasama Pengembangan Talenta Tiongkok–Indonesia pada KTT Global Perdana Tentang Pembangunan Bersama Berkualitas Tinggi “Sabuk dan Jalan”
Publish Date:2025-05-25 Hits:53

Bandung, sebuah kota yang mengusung semangat persatuan, persahabatan, dan kerjasama. Pada tanggal 25 Mei 2025, KTT Global Perdana tentang Pembangunan Bersama Berkualitas Tinggi “Sabuk dan Jalan” yang diselenggarakan bersama oleh United Nations Global Compact (UNGC) dan Pemerintah Indonesia resmi dibuka di ibukota Jakarta, Indonesia. Dalam KTT tersebut, dua inisiatif yang disponsori oleh perusahaan Tiongkok GEM yaitu “Laboratorium Penelitian Bersama Tiongkok–Indonesia GEM–ITB–CSU untuk Teknologi Rekayasa Material Energi Baru dan Metalurgi” (selanjutnya disebut sebagai “Laboratorium Bersama Bandung”) dan “Fakultas Metalurgi Masa Depan GEM–UNU” (selanjutnya disebut sebagai “Fakultas Metalurgi Masa Depan”) secara resmi diumumkan kepada khalayak global sebagai proyek percontohan kerjasama teknologi dan budaya pertama di bawah platform aksi inisiatif “Sabuk dan Jalan” UNGC. Inisiatif pionir ini dirancang untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dalam kerangka “Sabuk dan Jalan” melalui pengembangan talenta dan kemajuan teknologi. Ini merupakan pencapaian besar Tiongkok dalam bidang teknologi di bawah inisiatif “Sabuk dan Jalan”, sekaligus menyampaikan bahwa teknologi Tiongkok tengah membawa manfaat luar biasa bagi pembangunan berkelanjutan.

Liu Meng, Perwakilan UNGC di Tiongkok, menyatakan bahwa kemitraan GEM dengan Indonesia dalam pengembangan talenta merupakan contoh ideal bagaimana perusahaan yang berada di platform aksi jalur “Sabuk dan Jalan”dapat mendorong inovasi dan pembangunan berkelanjutan. Hal ini mencerminkan kebijaksanaan tradisional Tiongkok bahwa mengajarkan seseorang memancing lebih baik daripada memberinya ikan, serta merupakan praktik nyata dari perusahaan secara aktif dalam mendukung pembangunan berkelanjutan berkualitas tinggi dalam kerangka kerjasama “Sabuk dan Jalan”.

Profesor Xu Kai Hua, Pendiri perusahaan GEM Group, diundang UNGC untuk bergabung dalam Komite Pengarah Tingkat Tinggi Platform Aksi Inisiatif “Sabuk dan Jalan”, dan menjadi salah satu dari sepuluh pengusaha global terkemuka di komite tersebut.


Video Promosi Laboratorium Riset Bersama Bandung


Video Promosi Fakultas Metalurgi Masa Depan


Rektor ITB Tatacipta Memperkenalkan Laboratorium Riset Bersama Bandung “GEM–ITB–CSU”


Prof. Tatacipta Dirgantara, Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada Profesor Xu Kai Hua dan GEM atas dukungan dan kontribusi yang tulus kepada ITB. Beliau menekankan bahwa Laboratorium Riset Bersama Bandung telah memungkinkan terobosan signifikan dalam penelitian material metalurgi dan energi baru di ITB, serta bahwa kerjasama trilateral antara GEM, ITB, dan CSU, sebagai proyek percontohan unggulan di bawah inisiatif unggulan “Sabuk dan Jalan”sehingga mendorong kolaborasi yang lebih mendalam antara universitas dan industri di masa depan.

Wakil Presiden CSU Guo Xue Yi Memperkenalkan Laboratorium Riset Bersama Bandung


Bapak Guo Xue Yi, Wakil Presiden Central South University (CSU), menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Indonesia dan GEM atas perhatian dan dukungan mereka terhadap perkembangan universitas selama ini. Ia menyatakan bahwa CSU akan terus membangun penggerak produktivitas baru bagi ekonomi global dan memberikan lebih banyak kontribusi berupa kebijaksanaan Tiongkok serta kekuatan CSU untuk pengembangan berkualitas tinggi Inisiatif “Sabuk dan Jalan”.

Rektor UNU Widya Memperkenalkan Fakultas Metalurgi Masa Depan


Bapak Widya Priyahita Pudjibudojo, Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, memperkenalkan Fakultas Metalurgi Masa Depan yang didirikan dengan investasi dari perusahaan Tiongkok GEM sebagai pusat unggulan global yang berfokus pada pendidikan, penelitian, dan kebijakan di bidang hidrometalurgi. Fakultas ini didirikan bersama oleh pemerintah Tiongkok dan Indonesia serta bermitra dengan GEM, perusahaan global terdepan dalam pertambangan perkotaan dan hidrometalurgi ramah lingkungan. Beliau menyatakan bahwa ini merupakan upaya inovatif dalam membentuk generasi baru profesional di bidang metalurgi, tujuan dari fakultas ini adalah meningkatkan daya saing industri metalurgi di tingkat nasional, regional, dan global melalui inovasi teknologi, integrasi pengetahuan, dan pembangunan berkelanjutan. UNU menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Profesor Xu Kai Hua dan GEM atas dukungan mereka yang luar biasa, serta meyakini bahwa inisiatif ini akan menjadi tonggak penting dalam memajukan pendidikan metalurgi dan pembangunan industri berkelanjutan di kedua negara.

Pada acara peluncuran global Laboratorium Riset Bersama Bandung dan Fakultas Metalurgi Masa Depan, Profesor Xu Kai Hua, Pendiri dan Ketua Grup GEM menyampaikan: Mengapa GEM membangun laboratorium penelitian yang begitu canggih di Indonesia? Indonesia adalah pusat investasi bagi perusahaan Tiongkok. Ketika perusahaan-perusahaan Tiongkok mendapatkan keuntungan dari pembangunan di Indonesia, apa yang seharusnya mereka tinggalkan untuk Indonesia?” Indonesia kaya akan sumber daya mineral, namun kekurangan teknologi canggih dan talenta yang terampil di bidang metalurgi. Oleh karena itu, jawabannya adalah: meninggalkan ilmu pengetahuan dan budaya, membiarkan teknologi dan pendidikan Tiongkok membawa manfaat bagi Indonesia serta mewujudkan keseimbangan antara memperoleh dan memberi. Untuk tujuan tersebut, GEM menginvestasikan 30 juta USD untuk membangun platform riset kelas dunia bersama ITB dan CSU. Laboratorium Riset Bersama Bandung mencakup 12 laboratorium khusus dan 2 pusat teknologi rekayasa, dilengkapi dengan lebih dari 300 perangkat penelitian generasi terbaru dari seluruh dunia. Laboratorium ini mendukung riset dan pengembangan di bidang pemanfaatan pertambangan, material energi baru, daur ulang, tata kelola lingkungan, dan pembangunan berkelanjutan.


Apa yang akan diberikan Laboratorium Bandung kepada Indonesia dan dunia?


Menurut Profesor Xu Kai Hua, Laboratorium penelitian bersama ini akan menjadi basis riset teknologi tinggi utama dan pusat pelatihan talenta rekayasa terbaik dalam kerangka Inisiatif “Sabuk dan Jalan”, mendorong pembangunan berkualitas tinggi ke depan.

Profesor Xu Kai Hua menjelaskan bahwa setelah delapan bulan beroperasi, lebih dari 30 mahasiswa magister, doktor, dan peneliti postdoktoral telah melakukan riset di laboratorium ini. Mereka telah mengerjakan lebih dari 30 proyek penelitian dan mengajukan lebih dari 150 paten inti yang berkaitan dengan bijih nikel laterit dan rantai industri energi baru turunannya. Selain itu, lebih dari 1.000 ilmuwan dan insinyur dari lebih dari 10 negara, termasuk Tiongkok, Indonesia, Jerman, Kanada, Italia, Australia, Jepang, Malaysia, dan Singapura, telah datang untuk observasi dan pertukaran, menunjukkan keberhasilan model inovasi Tiongkok di bawah Inisiatif “Sabuk dan Jalan”.

Profesor Xu Kaihua juga memaparkan tiga tujuan utama yang akan dicapai oleh Laboratorium Riset Bersama Bandung pada tahun 2030:

1. Menghasilkan Pencapaian Kelas Dunia: Menciptakan lebih dari 100 inovasi per tahun dan mengajukan tidak kurang dari 500 paten internasional setiap tahunnya, dengan target kumulatif mencapai 3.000 paten pada tahun 2030.


2. Mencetak Talenta Unggul: Meluncurkan rencana “Seratus–Seribu–Sepuluh Ribu” — melatih 100 doktor (PhD), 1.000 mahasiswa magister, dan 10.000 tenaga ahli teknis untuk mendukung visi “Indonesia Emas 2045”.


3. Menyediakan Energi Hijau: Memberikan solusi berkelanjutan bagi negara-negara dalam kerangka Inisiatif “Sabuk dan Jalan”serta mendorong transisi global menuju rendah karbon,dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan dunia.


Anggota Komite “Sabuk dan Jalan” UNGC Mengunjungi Laboratorium Riset Bersama GEM Bandung


Menjelang KTT, puluhan anggota Komite Pengarah Tingkat Tinggi 2025 dari Platform Aksi Sabuk dan Jalan UNGC, bersama dengan perwakilan media, mengunjungi Laboratorium Riset Bersama Bandung. Platform ini merupakan satu-satunya mekanisme internasional di bawah Inisiatif “Sabuk dan Jalan” yang membimbing perusahaan agar operasionalnya selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB. Pendiri dan Ketua Grup GEM, Profesor Xu Kai Hua menyambut hangat para tamu tersebut.

Chairman Xu Kaihua dan anggota komite tingkat tinggi lainnya dari United Nations Global Compact, bersama perwakilan dari Institut Teknologi Bandung, berfoto bersama di depan Laboratorium Bersama Bandung.


Ketua Grup GEM Xu Kai Hua menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada para tamu kehormatan dan rekan-rekan media yang telah datang dari berbagai penjuru dunia untuk menyaksikan peluncuran Laboratorium Bersama Bandung. Ketua Grup GEM Xu Kai Hua menyatakan: “Bandung adalah tempat lahirnya semangat persatuan, persahabatan, dan kerjasama. Laboratorium Bersama GEM–Bandung bukan hanya jembatan yang meneruskan Semangat Bandung setelah 70 tahun, tetapi juga jembatan persahabatan antarnegara dalam kerangka Inisiatif “Sabuk dan Jalan”, menandai dimulainya babak baru kerja sama Tiongkok–Indonesia dari pembangunan kereta cepat menuju inovasi teknologi.”

Profesor Xu Kaihua menyampaikan pidato sebagai Anggota Komite Pengarah Tingkat Tinggi Platform Inisiatif Sabuk dan Jalan dari United Nations Global Compact.


Ibu Lin Mei Jin, perwakilan Komite Pengarah Tingkat Tinggi Platform Inisiatif “Sabuk dan Jalan” dari UNGC sekaligus Penasihat Internasional Institut Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) Universitas Tsinghua, menyatakan kehormatannya menyaksikan Laboratorium Bersama Bandung sebagai contoh luar biasa dari kerjasama antara industri, akademisi, dan lembaga riset. Ia menekankan bahwa ini merupakan pencapaian bersama Tiongkok dan Indonesia dalam menanggapi tantangan lingkungan global di forum G20., serta bahwa perusahaan-perusahaan Tiongkok seperti GEM secara aktif berperan secara global dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan dan mendorong netralitas karbon.

Bapak Siddharth Chatterjee, Koordinator Tetap PBB di Tiongkok, menyatakan bahwa perlindungan lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, melainkan merupakan kewajiban bersama bagi perusahaan, universitas, organisasi masyarakat sipil, dan setiap warga negara. GEM mendorong perkembangan ESG global melalui kolaborasi antara dunia akademik dan industri dengan mendirikan beasiswa di Institut Teknologi Bandung.

Siddharth Chatterjee, Koordinator Tetap PBB di Tiongkok, menyampaikan pidato.


Dalam forum tersebut, Platform Inisiatif “Sabuk dan Jalan” dari UNGC secara resmi mengumumkan pengangkatan Profesor Xu Kai Hua, Pendiri dan Ketua Grup GEM, sebagai anggota baru Komite Pengarah Tingkat Tinggi dan menjadi salah satu dari sepuluh pengusaha terkemuka dunia dalam komite tersebut.


Profesor Xu Kai Hua menyatakan bahwa, sebagai seorang pengusaha Tiongkok sekaligus profesor, mengejar pembangunan hijau dan berkelanjutan telah menjadi misi hidupnya. Dua puluh tiga tahun yang lalu, ia mendirikan GEM berdasarkan prinsip “GREEN, ECO, dan MANUFACTURE,” yang mencerminkan komitmennya yang teguh terhadap idealisme hijau. Pada Februari 2002, ia menjadi orang pertama di Tiongkok yang mengusulkan konsep “sumber daya terbatas, daur ulang tak terbatas,” serta mendorong pengembangan tambang perkotaan untuk mengatasi kelangkaan sumber daya dan pencemaran lingkungan.

Selama lebih dari dua puluh tahun berkembang, GEM telah berkembang dari mendaur ulang baterai kecil menjadi pengolahan limbah elektronik, kendaraan bekas, mineral kritis, serta rekayasa ulang baterai dan material energi. GEM telah mendirikan 16 basis daur ulang dan material energi baru di Tiongkok, Korea Selatan, Indonesia, dan Afrika Selatan, serta menjalin kemitraan daur ulang dengan 500 juta orang dan lebih dari 900 produsen otomotif dan baterai. Pangsa pasar GEM dalam daur ulang baterai tenaga dan pengolahan limbah elektronik melebihi 10% baik di Tiongkok maupun secara global, menjadikannya pelopor dalam memajukan ekonomi sirkular Tiongkok.

Dalam lima tahun terakhir, Profesor Xu Kai Hua telah mengusulkan strategi investasi berkelanjutan yang menekankan integrasi industri, ilmu pengetahuan teknologi, dan budaya, serta mendorong pertumbuhan bersama dengan Indonesia. Selain Laboratorium Bersama Bandung, GEM telah menginvestasikan USD 3,7 miliar di Indonesia untuk membangun kawasan industri berteknologi tinggi pertama di Indonesia yang memproduksi material energi baru dari bijih nikel laterit. Dengan menerapkan teknologi rendah karbon dan model “Hijau + Teknologi + Kecerdasan,” kawasan ini membantu mengubah industri nikel Indonesia menjadi pusat kekuatan energi baru, menciptakan 7.000 lapangan kerja lokal setiap tahunnya.

Sejak tahun 2019, GEM juga telah meluncurkan Program Pelatihan Internasional Magister dan Doktor Rekayasa “Pemerintah Indonesia – GEM – CSU” yang dimulai dengan satu kelas metalurgi dan berkembang menjadi empat kelas dalam tiga jurusan yaitu metalurgi, transportasi rel, dan perdagangan internasional. Dari 22 mahasiswa pada angkatan pertama menjadi 100 mahasiswa pada angkatan keempat, hingga kini, melalui empat gelombang penerimaan program ini telah melatih total 183 mahasiswa magister dan doktor rekayasa. Dalam lima tahun ke depan, GEM menargetkan untuk mendidik 100 doktor, 1.000 magister rekayasa, dan 10.000 tenaga teknis untuk Indonesia. Pada saat yang sama, GEM akan terus menjunjung tinggi Sepuluh Prinsip UNGC, mendorong pembangunan berkelanjutan di negara-negara dalam Inisiatif “Sabuk dan Jalan” melalui kolaborasi teknologi dan pertukaran budaya.

Selama forum, Ketua GEM Profesor Xu Kai Hua, Wakil Rektor ITB Profesor Irwan Meilano , Mantan Rektor ITB Profesor Reini Wirahadikusumah, Wakil Dekan Pascasarjana ITB Profesor Zaki Mubarok, Ketua Grup Esquel Ibu Yang Min De, Ketua Xia Men Airlines Bapak Zhao Dong, dan Kepala Jaringan Asia Pasifik UNGC Ibu Liu Meng bersama-sama menyerahkan penghargaan kepada mahasiswa berprestasi sarjana, magister, dan doktoral berprestasi yang menerima “Beasiswa GEM–ITB” perdana, serta berfoto bersama dengan penuh kehangatan bersama para penerima penghargaan.

Profesor Xu Kai Hua, para anggota Komite Pengarah Tingkat Tinggi UNGC, pimpinan ITB, dan para tamu berfoto bersama para penerima beasiswa.


Di akhir pidatonya, Prof. Xu Kai Hua mengutip pernyataan klasik Konfusius tentang masyarakat ideal: “Ketika Jalan Besar ditegakkan, dunia menjadi milik bersama.” Ia menekankan bahwa beroperasinya Laboratorium Bersama Bandung dan Fakultas Metalurgi Masa Depan, keduanya merupakan proyek kolaboratif antara Tiongkok dan Indonesia yang bertujuan untuk membangun jembatan persatuan, persahabatan, dan kerjasama. “Menerangi jalan bagi orang lain juga akan menerangi jalan kita sendiri menuju dunia.” Mari bergandengan tangan untuk menyampaikan semangat penuh harapan bagi pembangunan berkelanjutan umat manusia!

Socials

MainBusiness · CentralScroll · InforSettings2 ·

Pengenalan GEM Guangdong ICP No. 11096806-1©2008-2021 GEM Co., Ltd. All rights reserved

Hubungi Kami

Alamat:Sopo Del Tower A Lantai 22 Unit A, Jalan Mega Kuningan Barat 3 Lot 10.1-6 Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950

Telepon:+62-2150806594

Follow Kami

Scan Kode QR

MainBusiness · CentralScroll · InforSettings2 · Pengenalan GEM Guangdong ICP No. 11096806-1©2008-2021 GEM Co., Ltd. All rights reserved