September 2025 – Daftar Hak Kekayaan Intelektual Nasional Tiongkok, Huafa Qixianqin, resmi merilis “Daftar 500 Besar Perusahaan dengan Paten Terkuat di Tiongkok 2025” (selanjutnya disebut sebagai "Peringkat"). Berkat kapabilitas komprehensif dalam mengembangkan, memanfaatkan, dan mengelola hak kekayaan intelektual, GEM berhasil menempati peringkat ke-230 dalam daftar ini. Capaian ini merupakan lonjakan yang mengesankan karena naik 14 peringkat dibandingkan tahun sebelumnya, 2024.

Peningkatan signifikan dalam daftar peringkat ini mencerminkan keberhasilan dari formula inovasi jangka Panjang GEM, yaitu: “SDM Unggul + Peralatan Unggul + Inovasi Unggul = Teknologi Unggul”

▲GEM Naik ke Peringkat ke-230 dalam Daftar 500 Perusahaan dengan Paten Terkuat di Tiongkok 2025

Pendiri sekaligus Chairman Grup, Profesor Xu Kaihua, mendorong seluruh jajaran GEM untuk terus berinovasi tanpa henti, menghadapi hambatan krusial, dan membuka jalur pertumbuhan baru dengan target “original, inovatif dan berkualitas global”. Menurut beliau perusahaan membuat tim inovasi khusus untuk memperkuat kapasitas inovasi sekaligus membuka jalur pertumbuhan bisnis baru. Saat ini, GEM berfokus pada pembuatan material energi dengan kepadatan ultra-tinggi, material canggih, material berentropi tinggi disertai dengan pengembangan teknologi strategis dalam daur ulang sumber daya mineral penting. Langkah ini ditujukan untuk menjawab kebutuhan prioritas nasional maupun industri, serta mendorong terwujudnya pertumbuhan berkualitas tinggi.

Sepanjang tahun berjalan, GEM secara konsisten meluncurkan produk unggulan perdana di dunia, seperti prekursor Terner dan Kuartener Cangkang Seri 9 Nikel Ultra Tinggi. Hasil produksi ini telah memasuki pasar global dan menjadi bukti dari kekuatan paten-paten GEM. Dalam bidang daur ulang mineral berharga, GEM memperluas cakupannya dalam pemanfaatan logam penting seperti skandium, tantalum, dan niobium. GEM juga mengembangkan sistem daur ulang baterai in-situ untuk menopang rantai pasok hijau global yang efisien.

Seperti yang diketahui, Huafa Qixianqin merupakan platform layanan publik nasional Tiongkok untuk hak kekayaan intelektual yang beroperasi di bawah Kementerian Keuangan Tiongkok dan Administrasi Kekayaan Intelektual Nasional Tiongkok (CNIPA). Daftar yang diterbikan oleh mereka disusun berdasarkan evaluasi ilmiah dari tiga sumber data utama, yaitu paten penemuan Tiongkok, paten model utilitas, dan aplikasi paten internasional PCT, kemudian melalui perhitungan komprehensif berbobot ilmiah diperoleh skor kekuatan paten perusahaan. Sistem ini menjadikan pemeringkatan oleh Huafa Qixianqin diakui secara luas dan otoritatif. Daftar Peringkat Tahun 2025 menyoroti kolaborasi regional dan tren inovasi berbasis industri. Perusahaan-perusahaan swasta Tiongkok yang telah berekspansi ke luar negeri seperti Huawei, BYD, dan GEM menempati posisi tertinggi dalam daftar ini. Hal ini menunjukkan pentingnya paten internasional PCT dalam persaingan global.

▲ “Dinding Paten” di Museum Industri Nikel milik Basis Demonstrasi Pendidikan Ekonomi Sirkular Nasional GEM.

Dalam hal penyebaran paten secara global, GEM telah mengajukan hampir 6.000 paten di seluruh dunia, termasuk 400 aplikasi PCT dan 72 di antaranya telah disahkan dan berlaku di tingkat internasional. Pada tahun 2024, GEM meninvestasikan 30 juta dolar AS dan bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) bersama Central South University Tiongkok untuk mendirikan Laboratorium Riset Bersama Tiongkok–Indonesia untuk Material Energi Baru dan Rekayasa Metalurgi di Bandung, Indonesia. Hingga saat ini, Laboratorium ini menjadi mesin inovasi utama bagi GEM karena telah berhasil mengajukan lebih dari 150 paten yang berkaitan dengan bikih nikel laterit dan hilirisasi energi baru. Dengan target menghasilkan paten kelas dunia, laboratorium ini bertekad untuk menghasilkan lebih dari 100 inovasi setiap tahun dan mengajukan sedikitnya 500 aplikasi paten global per tahun. Target total kumulatifnya adalah 3.000 aplikasi paten global pada tahun 2030.