Jakarta, 20 Oktober 2025 — Profesor Rakhmawati Farma dari Badan Riset dan Inovasi Nasional Indonesia (BRIN) memimpin delegasi akademik Universitas Riau (UNRI) dan Universitas Semarang (USM) untuk melakukan kunjungan dan pertukaran akademik di Laboratorium Riset Bersama Tiongkok–Indonesia GEM–ITB–CSU. Delegasi disambut hangat oleh Dr. Zhi Wenke, Wakil Koordinator Umum Laboratorium, beserta seluruh staff.

▲ Prof. Rakhmawati Farma (tengah) Beserta Delegasi Saat Berkunjung ke Laboratorium

Kegiatan dimulai dengan kunjungan ke area pameran seni ramah lingkungan GEM. Di sini, delegasi dapat melihat berbagai instalasi, termasuk koridor panjang berbahan kayu-plastik daur ulang (WPC), patung rekonstruksi “Pahlawan Hijau”, roda kendaraan energi baru, serta instalasi seni daur ulang “Dunia Yang Diperbaharui” yang menafsirkan konsep pembangunan hijau “Sumber Daya Terbatas, Daur Ulang Tanpa Batas”. Profesor Rakhmawati Farma menilai pameran ini berhasil mengintegrasikan konsep perlindungan lingkungan ke dalam ekspresi seni, sehingga ekonomi sirkular bukan hanya gagasan, tetapi juga praktik budaya yang dapat direplikasi dan dipromosikan untuk pembangunan berkelanjutan global.

▲ Rakhmawati Farma Beserta Delegasi Mengunjungi Ruang Pameran dan Pusat Riset

Selanjutnya, delegasi menijau ruang pameran dan pusat riset laboratoriumyang menampilkan lebih dari 300 unit peralatan canggih dari berbagai negara, mencakup seluruh proses penelitian dan pengembangan material metalurgi serta energi baru. Beberapa fasilias unggulan yang menarik perhatian delegasi antara lain Mikroskop Elektron Probe dengan Emisi Lapangan (EPMA) pertama di Indonesia dan sistem reaktor inovasi digital tiga tingkat berkapasitas 10L–1000L. Delegasi memuji laboratorium ini sebagai “Pusat Penelitian dan Pengujian Material Metalurgi dan Energi Baru Terlengkap dan Terdigitalisasi di Indonesia.”

▲ Rakhmawati Farma (kanan) Beserta Delegasi Mendengarkan Penjelasan Staff Laboratorium

Selain fasilitas penelitian, laboratorium juga menyediakan ruang ibadah dan ruang multifungsi bagi dosen, mahasiswa, dan staf asal Indonesia. Prof Rakhmawati Farma menekankan bahwa desain yang berorientasi pada kemanusiaan ini tidak hanya mencerminkan penghormatan terhadap keberagaman budaya dan agama, tetapi juga menambah nilai humanistik dalam kerja sama ilmiah serta memperkuat inklusivitas dan kepercayaan dalam inisiatif Belt and Road.

Kunjungan ini menegaskan kapabilitas laboratorium dalam peralatan riset dan pembangunan platform ilmiah, sekaligus mencerminkan resonansi humanistik dan semangat kebersamaan dalam kerja sama teknologi antara Tiongkok dan Indonesia.